MEDAN- Tidak ada seorang pun yang dapat menebak musibah apa yang akan dilalui di masa yang akan datang. Hal ini terjadi kepada Erlita Rismawati (42) dimana ia mengalami kemalangan, ketika hendak melakukan pengecekan terakhir kehamilannya, seluruh kartu JKN-KIS hilang begitu saja tanpa ia sadari.
Setelah kejadian tersebut, dia berniat untuk mendatangi kantor BPJS Kesehatan (20/12/2023) untuk membuat kembali kartunya. Namun, ia berujar bahwa sekarang sudah dapat menggunakan kartu secara online dengan hanya mendownload mobile JKN. Sebenarnya sudah lama Atika ingin mencoba mengaktifkan mobile JKN miliknya, sebab ia merasa di masa sekarang ini lebih mudah jika semua serba digital sehingga ia dapat mengakses dimana saja tanpa perlu membawa kartunya.
“Sejujurnya saya sudah takut kalau proses pembuatan kartu ini akan memakan waktu yang lama sedangkan saya sudah membutuhkannya secepat mungkin untuk check-up terakhir kehamilan saya. Ternyata sudah bisa dilakukan secara online dan saya hanya membutuhkan waktu 10 – 15 menit untuk mendapatkan kartu saya kembali. Meskipun kartu yang saya maksud di sini adalah kartu yang berbentuk digital namun sangatlah efiisien jadi saya hanya membutuh telepon genggam saya saja untuk pemeriksaan sekarang,” jelas Erlita.
Sebagai seorang ibu, Erlita pun selalu mengandalkan BPJS Kesehatan dikala anaknya sakit walaupun sejauh ini yang dialami oleh buah hatinya hanyalah gejala sakit yang masih dapat ditoleransi. “Kalau untuk diri saya sendiri emang belum pernah dirawat selama saya menjadi peserta BPJS Kesehatan, tetapi kalau dirawat ketika saya melahirkan dua anak saya tentu saja pernah. Jarak umur anak pertama dan anak kedua saya tidak jauh sehingga saya diharuskan oleh dokter untuk melakukan caesar lagi. Bisa dibayangkan berapa besar biaya yang akan saya bayarkan kalau saya tidak dibantu oleh BPJS Kesehatan,” ujar Erlita secara rinci.
Erlita menambahkan kalau persalinan anak ketiganya nanti juga akan menggunakan BPJS Kesehatan. Ia berkata jika selama ia menjadi peserta belum pernah merasa dikecewakan melainkan dipuaskan baik dari segi pelayanan maupun fasilitas untuknya. Tidak hanya Erlita saja, kerabat dan keluarganya juga merasakan dan memiliki pengalaman yang sama sepertinya. Erlita juga tidak pernah merasa dibedakan dengan pasien yang lain.
“Kandungan saya ini sudah delapan bulan yang dimana saya akan melahirkan dalam hitungan minggu. Selama saya melewati kehamilan ketiga ini saya selalu dibantu oleh posyandu di puskesmas tempat saya terdaftar dan diarahkan untuk menghadapi persalinan saya nanti. Saya juga diberikan surat rujukan dari posyandu untuk melakukan USG karena tindakan tersebut bisanya dilakukan di rumah sakit,” imbuh Erlita.
Ia pun berkeinginan agar segala persiapan dan dukungan dari BPJS Kesehatan dapat membantunya mencapai kelancaran dalam persalinan anak ketiganya. Erlita juga menyampaikan kepada para peserta lainnya untuk jangan ragu dalam memanfaatkan sumber daya kesehatan yang tersedia seperti BPJS Kesehatan. “Sudah dua kali persalinan menggunakan BPJS Kesehatan dan tidak ada hambatan sama sekali membuat saya dan suami yakin untuk menggunakannya kembali dalam persalinan ini,” terang Erlita.
Menyadari bahwa Erlita memiliki pengalaman positif dengan BPJS Kesehatan dan merasa puas dengan pelayanan serta fasilitas yang diberikan, ia berharap semoga pengalamannya dapat memberikan keyakinan kepada banyak orang akan manfaat BPJS Kesehatan dan dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk memanfaatkan manfaat asuransi kesehatan Seperti BPJS Kesehatan. (eb-1)