Scroll untuk baca berita
Example 325x300
Example 728x250
Perempuan

Workshop KBGO Diharapkan Tangkal Serangan Keamanan Digital

36
×

Workshop KBGO Diharapkan Tangkal Serangan Keamanan Digital

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

MEDAN-  Workshop tentang kekerasan berbasis gender online (KBGO) yang digelar kerjasama Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) dan ABCID Australia, diharapkan mampu menekan ancaman dan serangan terhadap keamanan digital.

Kegiatan yang berlangsung di Hotel Grandhika Medan, mulai 22-23 Maret 2024 ini menghadirkan narasumber yakni pemimpin media perempuan, Devi Asmarani dari Magdalene.co dan Aseanty Pahlevi, Kepala Divisi Kesetaraan dan Inklusi Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet).

Example 300x600

Aseanty Pahlevi dari SAFEnet mengatakan, workshop ini dinillainya sangat bagus karena dapat memperkuat jurnalis perempuan dan aktivis jika mendapat ancaman dan serangan ketidakamanan digital.

“Penting sekali perempuan  melaporkan apa yang terjadi apalagi perempuan merupakan korban terbanyak dalam kasus kekerasan berbasis gander online,” ujarnya.

Apalagi katanya, berita-berita yang disuarakan perempuan itu dinilainya mempunyai ‘nyawa’ sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan ini teman- teman jurnalis perempuan lebih empati dan juga dapat memperkecil risiko dan ancaman dalam menjalankan tugas sebagai jurnalis.

Ketika ditanya terkait masih banyaknya kekerasan berbasis gender online saat ini, ia menanggapi bahwa inilah menjadi tantangan semua pihak dengan meningkatkan kapasitas bagi banyak orang, aktivis, maupun jurnalis.

“Benar sekali masih banyak angka kekerasan berbasis gender online, seperti laporan ke kita saja juga makin lama makin meningkat,” paparnya.

Sementara itu, peranan pemerintah sebutnya belum maksimal untuk meminimalisir ancaman dan serangan terhadap keamanan digital ini.

“Sebenarnya sudah ada peranan pemerintah yakni dengan adanya payung hukum diantara UU Perlindungan Anak dan Perempuan dan UU ITE namun yang menjadi masalah bagaimana UU itu bisa melindungi kita sebagai warga negara karena menurut saya ada juga UU itu digunakan untuk menyerang balik aktivis dan jurnalis,” katanya lagi.

Bahkan begitu juga dengan UU data pribadi harusnya bisa menjadi payung hukum agar kita tidak terserang seperti ini, yang terjadi malah banyak instansi yang belum menjalankan UU tersebut dengan melindungi data pribadi kita semua, parahnya bahkan banyak juga data di instansi yang mengalami kebocoran.

“Dengan adanya kegiatan ini kita berharap bisa memperkuat kita sendiri aktivis dan jurnalis bisa menekan ancaman dan serangan terhadap keamanan digital,” tandasnya.(eb-1)

Example 300250
Example 120x600